UAS

Ujian Akhir Semester Psikologi Pendidikan 3 sks :D

LAPORAN PROYEK HASIL PENDIDIKAN | Jeremy bastanta | Jeremy bastanta

LAPORAN PROYEK HASIL PENDIDIKAN |

LAPORAN PROYEK HASIL PENDIDIKAN | Jeremy bastanta

LAPORAN PROYEK HASIL PENDIDIKAN | Jeremy bastantahttp:

LAPORAN PROYEK HASIL PENDIDIKAN

http://downloads.ziddu.com/downloadfile/9781616/LaporanProyekPsikologiPendidikan.rtf.html
JEREMY GINTING

PROSES PEMBELAJARAN; TUGAS 3

HIDUP
Hidup adalah sebuah jalan tanpa ujung
Dimana kita bertemu, saling tatap, tegur, sapa dan berbagi
Tapi sayang.................
Di persimpangan kita punya arah yang berbeda

Hidup adalah sebuah lautan dalam
Dimana kita mengembangkan layar biduk kita
Kita hadapi gelombang yang sama, riak yang sama, rona biru yang sama
Tapi sayang...................
Angin barat memisahkan kita

Hidup adalah sebuah misteri tempat kita berharap tanpa pasti
Sebuah lorong tanpa sisi dan jurang tanpa tepi
Dan yang ada hanya pilihan untuk menerima ketidakpastian
Menata hati bahwa cinta tidak harus memiliki
Dan benci juga tidak harus menghakimi

Tapi,.........
Hidup juga adalah nurani
Ketika kita sadar bahwa hati kita
Juga dimiliki oleh orang-orang yang kita kasihi
Dan nurani kita berbisik bahwa....
“kebahagiaan terbesar adalah memberi”.....

Ya
Hidup adalah doa dimana kita bersandar dalam kepasrahan
Menatap ke hari esok dengan harapan
Sambil memunguti serpih-serpih luka hati
Menata diri dan melangkah pasti!!!

Wednesday, March 3, 2010 Tugas diskusi kelompok psi.pddk 3

1. Psikologi pendidikan dan media pembelajaran
Menurut kelompok kami terkait dengan materi “psikologi pendidikan dan media pembelajaran”, media pembelajaran sekarang bukan hanya sekedar alat bantu bagi guru dalam menyampaikan materi-materi pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran ini manfaatnya sangat luas, dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik, melampaui batas ruang dan waktu, dapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mengakses teknologi informasi dan komunikasi dan mempunyai ketrampilan dalam mengaplikasikannya.
Contohnya Penggunaan komputer dalam proses belajar. Ketrampilan dalam menggunakan komputer sangat dibutuhkan peserta didik untuk hidup dan kehidupannya di masa kini dan masa yang akan datang. Dalam perkuliahan psikologi pendidikan, selain menggunakan berbagai media,seperti proyektor, laptop dan wifi, kita sebagai mahasiswa juga diharuskan mempunyai blog sendiri. Dengan begitu, semua mahasiswa diharuskan membuat dan mampu mengaplikasikan blog tersebut. Dari tugas individu maupun kelompok, materi kuliah dan berbagai info lainnya dapat diakses dari blog.
5 url :
http://bugishq.blogspot.com/2008/07/komputer-sebagai-media-pembelajaran.html
http://dosen.fip.um.ac.id/sihkabuden/?p=6
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/
http://sutisna.com/pendidikan/media-pendidikan/manfaat-media-pendidikan/
http://citraedukasi.blogspot.com/2008/12/media-pembelajaran.html
Referensi
Munir.2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.Bandung:Alfabeta,CV
2. Psikologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran
Teknologi pendidikan yang juga dikenal sebagai teknologi pembelajaran adalah studi dan etika praktik dalam memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengatur proses dan sumber teknologi yang tepat. Istilah teknologi pendidikan sering diasosiasikan dengan teori instruksional dan teori belajar. Teknologi instruksional meliputi proses dan sistem belajar dan instruksi, sedangkan teknologi pendidikan berkaitan dengan segala sistem yang digunakan dalam proses perkembangan kemampuan manusia.
Dengan semakin berkembangnya teknologi mempengaruhi proses belajar mengajar di dunia pendidikan. Teknologi memberikan kemudahan baik bagi pengajar maupun peserta didik dalam mengakses informasi pembelajaran.
Teknologi ini tidak hanya terpaku pada proses belajar secara e-learning akan tetapi proses belajar secara tatap muka (face to face) juga bisa dianggap sebagai pemanfaatan dari teknologi tergantung dari alat maupun fasilitas yang digunakan. Teknologi dapat berupa teknologi cetak, teknologi audio-visual, teknologi berbasis komputer, teknologi terpadu.
Menurut kelompok kami, dengan adanya pemanfaatan teknologi secara efektif akan dapat menunjang proses belajar mengajar karena bahan ajar tidak hanya terpaku pada kurikulum yang berlaku, para peserta didik juga dapat mengembangkan kemampuan kognitif mereka karena proses pembelajaran yang didapat tidak hanya dari institusi-institusi tertentu.
Tiga teori utama yang merupakan dasar dalam teknologi pendidikan antara lain :
1. Behaviorisme
2. Kognitivisme
3. Konstruktivisme
Referensi :
Santrock, J.W. 2008. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Jakarta: Kencana
http://amrull4h99.wordpress.com/2009/12/24/landasan-psikologi-pendidikan/
http://en.wikipedia.org/wiki/Educational_technology
http://thegoebbeiz.wordpress.com/2009/11/15/teknologi-pembelajaran-aect-1994/
http://www.wijayalabs.com/2008/06/23/kawan-teknologi-pembelajaran/
http://www.teknologi-pembelajaran.co.cc/2009/09/pengertian-teknologi-pendidikan-tidak.html
3. Ragam model pembelajaran
Ragam model pembelajaran adalah berbagai cara yang digunakan oleh guru ataupun staf pengajar dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Ragam model pembelajaran yang dibuat tentu mempunyai benefit/ manfaat yg sekiranya berguna bagi semuanya,adapun model desain pembelajaran ditujukkan untuk:
-memudahkan para pengajar dlm memilih desain pembelajaran yang cocok untuk dipakai.
-meningkatkan hasil belajar anak didik baik dr segi pemahaman konsep maupun prakteknya,mningkatkan daya kreatifitas anak didik.
-sebagai materi bahan ajar dan bahan acuan bagi pengajar.
Berbagai ragam model pembelajaran metode pembelajaran:
1. Metode ceramah
2. Metode Diskusi
3. Metode Demonstrasi
4. Metode karyawisata/widyamisata
5. Metode Tanya jawab
6. Mind Mapping
7. Role Playing
8. Kumon

Sebenarnya masih banyak ragam model desain pembelajaran, , namunmenurut kelompok kami, metode pembelajaran dia atas yang paling sering digunakan walaupun begitu bukan berarti tidak bagus namun lebih sesuai dan karena telah terbiasa.
Hubungan antara berbagai metode pembelajaran dan buku referensi(Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008) adalah di buku referensi dikatakan menciptakan lingkungan yang positif(hal. 566) untuk pembelajaran dengan melakukan strategi umum yang kemudian dikenal dengan metode pembelajaran. Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pemilihan metode pembelajaran oleh staf pengajar sangat berpengaruh terhadap situasi proses belajar murid. Apakah ia akan menggunakan metode ceramah yang tentunya membuat anak murid pasif atau menjalankan metode diskusi , kelompok kami telah menjelaskan kelebihan dan kerugian beberapa metode pembelajaran. Di buku yang kami baca juga ada berbicara tentang mengajak murid untuk bekerja sama itu juga salah satu metode pembelajaran. Oleh karena itu pemilihan metode pembelajaran sangat penting untuk menciptakan lingkungan posif dalam proses belajar-mengajar.

5 url yang berkualitas:
http://tik-sdntilote.blogspot.com/2009/04/macam-macam-metode-pembelajaran.html
http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-metode-pembelajaran/
http://model-pembelajaran.blogspot.com/2008/08/ragam-model-pembelajaran.html
http://linabudi.student.fkip.uns.ac.id/2009/10/30/macam-macam-metode-pembelajaran/
http://tpers.net/?p=718

Testimoni : pembelajaran yang dilakukan secara on-line cukup menyenangkan walaupun agak kerepotan karena pemberitahuan baru dilakukan pada saat akan memulai kuliah, apalagi banyak mahasiswa yang tidak punya fasilitas mengakses internet harus pulang dan mengerjakannya dari rumah sehingga waktu yang diberikan untuk mengerjakan tugas sangat sempit. Pembelajaran tanpa melalui tatap muka dengan pengajar lebih mudah karena mahasiswa tidak perlu duduk diam selama 3 sks mendengarkan ceramah dari dosen.
Nama Kelompok:

1. Jeremy (09-031)
2. Jessica (09-035)
3. Verawaty (09-043)
4. Andri Sony (09-079)
5. Teresia (09-083)

"Simbiosis mutualisme antara ubiquitous computing dan e-learning; tugas 2"

UBIQUITOUS COMPUTING

Di era modern sekarang, kita telah dan sedang mengadopsi era realitas virtual yang dimana artinya realitas virtual adalah suatu keadaan dimana penempatan orang di dunia maya yang diciptakan komputer, misalnya saja yang sedang booming adalah facebook yang merupakan jejaring pertemanan(sosial) dimana orang orang dapat berjumpa dengan kawan lamanya di suatu tempat yang diciptakan komputer yang sering kita sebut dengan dunia maya. Ubiquitous adalah kebalikan dari realitas virtual.

Mengapa ubiquitous kebalikan dari realitas virtual? Jawabannya adalah karena ubiquitous computing adalah suatu keadaan dimana keadaan komputer dan segala yang berhubungan dengan komputer menjadi sangat penting dan eksis di dunia manusia. Ubiquitous computing ini sudah sering disebut oleh pakar pakar komputer dan mereka mengatakan masa ubiquitous ini akan tiba pada masa generasi terbaru dari generasi generasi komputer yang terdahulu dan dimana teknologi menjadi latar belakang kehidupan manusia, dimana suatu masa setelah masa Personal Computer(PC) atau masa pasca PC.

Ubiquitous computing adalah dimana teknologi dipaksa eksis di kehidupan manusia, semua perangkat teknologi yang ada sekarang akan diganti menjadi lebih maju, portabel, kecil, mobile, dan murah. Mungkin tidak akan ada lagi yang namanya PC, akan diganti menjadi yang lebih canggih dan yang pasti memudahkan manusia dalam pekerjaan sehari- harinya. Dengan ubiquitous computing ini juga terjadi penekanan distribusi teknologi ke lingkungan bukan ke individu atau ke personal dan ini merupakan generasi baru dari generasi generasi komputer.

E-LEARNING

Pada masa sekarang, khusus di Indonesia cara belajar secara e-learning belum terlalu dikenal berbeda dengan negara negara yang bidang teknologi sudah maju seperti Amerika, Singapura yang cara belajar e-learning sudah umum digunakan. Cara belajar secara e-learning agak sulit dikembangkan di Indonesia karena perkembangan teknologi dan komunikasi tidak merata, daerah daerah terpencil bahkan ada yang belum mendapat jaringan telepon umum, sehingga sangat sulit mengaplikasikan berskala nasional karena teknologi informasi dan komunikasi(TIK) merupakan prasyarat utama dalam pengaplikasian e-learning.

E-learning terdiri dari 2 kata yaitu E dan learning. E disini dimaksudkan adalah electronic atau sering yang disamakan dengan maya/ virtualitas dan juga dengan distance atau jarak. Sedangkan learning diartikan disini adalah proses pembelajaran(pendidikan) atau edukasi. Secara singkat e-learning dapat diartikan sebagai proses pembelajaran menggunakan media atau jasa bantuan elektronika. Dalam praktek lapangannya e-learning banyak menggunakan bantuan audio dan visual seperti penggunaan komputer. E-learning juga menggunakan network(jaringan) sebagai alat ajar sehingga sangat memudahkan para pelajar dan pengajar dalam proses belajar dan mengajar.

Walaupun namanya e(electronic)-learning, kita harus menekankan pada learning (belajar) dan bukan pada ‘E’nya. Maksudnya kita dituntut menjadi lebih aktif dengan adanya pembelajaran bukan ke benda elektroniknya, kita yang harus mencari sendiri bahan ajar dari internet, pengetahuan umum, kabar terbaru dari belahan dunia lain(world news) dengan bantuan TIK. Banyak keuntungan yang didapat dari e-learning selain efisien dari tempat(ruang dan waktu), lebih efektif dari penganggaran dana misalnya untuk biaya transportasi, pengalaman yang didapat pelajar ketika berinteraksi langsung sehingga lebih mengena, mudah dipahami, dan dapat diungkapkan kembali.

HUBUNGAN ANTARA UBIQUITOUS COMPUTING DAN E-LEARNING

Ubiquitous computing adalah masa pasca PC dimana teknologi sudah eksis di dunia manusia dan menjadi latar belakang kehidupan nyata sedangkan e-learning adalah proses pembelajaran dimana teknologi informasi dan komputer merupakan pendukung utama dalam proses pembelajaran. Menurut opini saya keduanya saling berhubungan dan saling menguntungkan yang biasa disebut dengan simbiosis mutualisme yang berarti hubungan timbal balik antara 2 hal dan bersifat saling menguntungkan. Kenapa? Karena saya rasa e-learning sangat membutuhkan era dimana teknologi semakin menjadi yang utama sehingga mengefektifkan proses pembelajaran secara e-learning yang dimana teknologi merupakan prasayarat utama dan mutlak untuk melaksanakan e-learning. Sebaliknya di masa ubiquitous computing diperlukan suatu proses pembelajaran yang sesuai dengan berlakunya teknologi sebagai yang utama, dan proses e-learning adalah yang paling tepat karena membutuhkan teknologi dimana teknologi inilah yang merupakan kekuatan dasar dari ubiquitous computing.

Sumber referensi:

· Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. 2008

· Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008


jeremy ginting 09.031

25 februari